CDS (Credit Default Swap) SBN (surat berharga negara) terpantau terus mengalami kenaikan. Naiknya credit default swap ini menunjukan bahwa adanya peningkatan persepsi terhadap risiko dalam berinvestasi. namun disisi yang lain Dana Asing sampai saat ini masih tercatat mengalir lancar masuk ke pasar surat berharga negara.
Dana Asing |
David Sumual, Kepala Ekonom Bank Central Asia menyebutkan bahwa credit default swap masih berada dalam posisi yang cukup baik hal ini disebabkan lantaran tidak adanya lonjakan yang drastis. Maka, hal ini masih bisa untuk menopang arus masuk dari dana asing. Dirinya juga menyebutkan bahwa saat ini masih relatif baik jika dibandingkan ketika terjadi taper tantrum. Sedangkan pada tahun 2008 credit default swap bahkan menyentuh angka lebih dari 20% dan suku bunga surat berharga negara sebesar 20%.
Pada saat ini, yield atau imbal hasil surat berharga negara terpantau mengalami lonjakan namun maasih dalam kendali yang baik. Surat berharga negara dengan tenor selama 5 tahun saat ini telah berada pada persentase 8,46% atau naik sebesar 249,7 basis poin jika dibandingkan dengan pada posisi awal ditahun 2018 ini. Sementara itu, yield surat berharga negara dengan tenor 10 tahun berada pada persentase 8,68%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar